"Sebenarnya apa yang membuat pikiranku kacau begini?" Tanyaku sambil mengerutkan kening.
Pikiran yang mengembara entah
kemana dan sulit untuk di kendalikan adalah penyebabnya. Aku banyak sekali
mendapat masalah, cobaan, hempasan, dan segala sesuatu yang membuat mental dan
pikiran saya menjadi tak karuan begini.
"Aku bingung harus
melakukan apa?" Ujarku. Namun setelahku renungi, mungkin cara terbaik untuk
melampiaskan kejenuhanku adalah dengan cara menulis keluh kesahku dengan pena
yang ku genggam ini. Entah apakah aku mampu untuk menuturkan semuanya, namun
apa boleh buat, diriku sudah tak tahan.
Hempasan yang ku alami menyayat
jiwaku hingga saya jatuh seperti ini. Saya sempat berfikir bahwa tak ada satupun
orang yang dapat menghargai dan menyayangi ku, namun ku coba untuk mengubah
pandangan buruk itu dengan melangkah secara perlahan. Namun entah apa lagi yang
harus ku hadapi, lubang dan retakan selalu saja melintasi di setiap jalan yang
ku lewati ini. Sampai suatu ketika saya menjadi tak berdaya untuk berdiri lagi."Ya
tuhan, kenapa aku yang selalu seperti ini, kenapa cobaan yang ada pada diriku
tak kunjung hilang" Ujarku
dengan penuh kesal, "apakah
aku orang satu-satunya yang paling menderita di dunia ini?" Keluhan
yang ku bicarakan semata-mata hanya ingin agar tuhan dapat mengerti apa yang ku
rasakan saat ini.
Warna kehidupan yang ku lihat
saat ini berubah menjadi abu-abu, diriku sudah tak mampu menahannya. Air mataku
selalu saja mengalir seperti badai yang tak kunjung reda. Pada akhirnya diriku
mengalami gangguan kejiwaan yang cukup serius, saya sering depresi dan tak
semangat untuk melakukan aktifitas apapun. Emosi,Pikiran negatif bahkan pikiran
kotor pun menghantui saya tanpa sebab. Dadaku seperti tertimpa oleh batu
berukuran raksasa, luka yang teramat dalam namun kasat mata. Ku menoleh cermin
yang tergantung di samping meja belajarku, melihat diriku sendiri yang seperti
ini rasanya benar-benar sulit untuk di nalar oleh kepala. kepribadianku yang berubah drastis dan diriku sulit untuk berinteraksi dengan teman maupun orang lain karena sesuatu yang janggal ini.
Daripada saya harus menerus di kendalikan oleh emosi negatif ini lebih baik saya mengubah cara berfikir saya dan berusaha untuk mengendalikannya. memang berat, namun apabila saya latih demikian, maka masalah ini lambat laun akan terkikis oleh waktu. Sabar dan selalu berdoa adalah kuncinya. Lebih baik saya menangis dan bersujud dan memohon pertolongan dari Allah, daripada saya menangis dan mengeluh karena kondisi yang saya derita. Kemudian saya mulai melangkah maju dan mencoba untuk tetap tersenyum walau dalam kondisi seperti ini, walaupun sejujurnya terasa pahit sih,"fiuuh"
menghela nafas. Nasihat dari orang tua dan orang lain lah yang mendorong diri saya hingga seperti ini. lambat laun kondisi saya sudah mulai membaik dan saat ini saya sedang berusaha untuk menjalani hidup agar menjadi lebih baik di hari yang akan datang. "Pokoknya saya harus lebih baik dari kemarin" dengan lantang diriku mengatakanya.
Saya berharap perasaan yang ku tuangkan dalam tulisan ini bisa membuat diriku tenang dan untuk kamu, 'ia kamu', yang membaca tulisan ini... jangan sia-siakan hidupmu ya, hidup itu penuh makna yang tersembunyi. tinggalkanlah sesuatu yang menghambat dirimu untuk mengejar cita-citamu dan jangan pernah berhenti di tengah jalan. segala masalah yang kamu hadapi sebenarnya adalah metode allah untuk mendidik setiap umatnya. Karena masalah kita menjadi kuat. Coba bayangkan apabila hidup tanpa adanya masalah? Apakah kita akan menjadi seseorang yang seperti saat ini? apakah seorang ilmuan dapat menemukan suatu penemuan tanpa adanya masalah? kendaraan yang selalu kita tunggangi itupun berawal dari masalah. karena masalahlah yang membuat manusia berfikir. semua ilmu pengetahuan yang di miliki manusia itu berawal dari masalah.So... kenapa kita harus bersedih?
Daripada saya harus menerus di kendalikan oleh emosi negatif ini lebih baik saya mengubah cara berfikir saya dan berusaha untuk mengendalikannya. memang berat, namun apabila saya latih demikian, maka masalah ini lambat laun akan terkikis oleh waktu. Sabar dan selalu berdoa adalah kuncinya. Lebih baik saya menangis dan bersujud dan memohon pertolongan dari Allah, daripada saya menangis dan mengeluh karena kondisi yang saya derita. Kemudian saya mulai melangkah maju dan mencoba untuk tetap tersenyum walau dalam kondisi seperti ini, walaupun sejujurnya terasa pahit sih,"fiuuh"
menghela nafas. Nasihat dari orang tua dan orang lain lah yang mendorong diri saya hingga seperti ini. lambat laun kondisi saya sudah mulai membaik dan saat ini saya sedang berusaha untuk menjalani hidup agar menjadi lebih baik di hari yang akan datang. "Pokoknya saya harus lebih baik dari kemarin" dengan lantang diriku mengatakanya.
Saya berharap perasaan yang ku tuangkan dalam tulisan ini bisa membuat diriku tenang dan untuk kamu, 'ia kamu', yang membaca tulisan ini... jangan sia-siakan hidupmu ya, hidup itu penuh makna yang tersembunyi. tinggalkanlah sesuatu yang menghambat dirimu untuk mengejar cita-citamu dan jangan pernah berhenti di tengah jalan. segala masalah yang kamu hadapi sebenarnya adalah metode allah untuk mendidik setiap umatnya. Karena masalah kita menjadi kuat. Coba bayangkan apabila hidup tanpa adanya masalah? Apakah kita akan menjadi seseorang yang seperti saat ini? apakah seorang ilmuan dapat menemukan suatu penemuan tanpa adanya masalah? kendaraan yang selalu kita tunggangi itupun berawal dari masalah. karena masalahlah yang membuat manusia berfikir. semua ilmu pengetahuan yang di miliki manusia itu berawal dari masalah.So... kenapa kita harus bersedih?
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan Bijak